nusakini.com--Ratusan peserta dari berbagai daerah seperti Solo, Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur mengikuti lomba jemparingan (panahan) tradisional ‘gaya mataraman’ dengan mengenakan pakaian adat jawa di lapangan Karanggayam, Minggu (3/12). 

Lomba jemparingan yang sudah dua hari digelar tersebut, menurut Ketua Perpatri Jawa Timur Heru, tidak hanya sekedar olahraga tapi juga melestarikan budaya dan sekaligus dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 10 November. 

• Wujudkan Birokrasi Bersih Dan Melayani, Pemkot Surabaya Ajak Selurih Lapisan Masyarakat Kampanye AntiKorupsi
• Kembangkan Potensi Surabaya, Wali Kota Eri Gandeng 6 Perguruan Tinggi
• Pemkot Surabaya Siapkan Swab Gratis di Bandara Juanda bagi Tamu World Habitat Day
• Sambut Hangat Delegasi Hari Habitat Dunia, Pemkot Surabaya Suguhi Pertunjukkan Campursari
• Tak Ingin Warga Tergenang, Pemkot Surabaya Rutin Normalisasi Sungai Kalimas

"Olahraga ini harus menggunakan hati, indera penglihatan, fisik dan juga harus memperhatikan lingkungan. Terima kasih kepada seluruh peserta terutama yang dari luar kota,” katanya. 

Di sisi lain, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Afghani Wardhana mengatakan peserta lomba panahan tradisional memperebutkan Piala Walikota tersebut untuk tahun ini pesertanya cukup banyak. 

“Tahun ini peserta yang mengikuti lomba sebanyak 250 peserta,” ungkapnya.

Sedangkan Ketua Umum Formi Kota Surabaya, Bambang Purwanto Negoro, berharap kegiatan ini dapat dapat merangsang kegiatan yang lebih besar lagi. Menurutnya, kegiatan seperti ini selain untuk mempertahankan budaya juga sebagai sarana olah raga. (p/ab)